10 Kesalahan Umum Pemula Saat Membuat Website Pertama Kali
Bagi pemula, membuat website untuk pertama kalinya bisa jadi sangat membingungkan. Selain tak tahu mulai dari mana, terkadang memulai tanpa perencanaan akan menimbulkan rentetan masalah lainnya. Belum lagi masalah teknis yang cukup rumit, seperti membuat desain dan memasang plugin.
Berikut kami rangkum 10 kesalahan umum pemula saat membuat website pertama kali.
#1. Tidak Memiliki Tujuan Website yang Jelas
Kesalahan paling umum yang paling sering terjadi adalah tidak menentukan tujuan. Banyak pemula langsung membuat halaman demi halaman tanpa memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai. Akibatnya, desain terasa acak, konten berjalan tanpa arah, dan sulit mengukur apakah website tersebut bekerja atau tidak.
Website yang efektif selalu dimulai dari tujuan. Tentukan dulu, apakah Anda membuat website untuk menjual produk, membangun kredibilitas, atau sekadar menjadi pusat informasi. Tanpa tujuan yang spesifik, seluruh elemen di dalam website akan kehilangan kompas.
#2. Salah Memilih Platform dan Hosting
Pilihan platform dan hosting sering dianggap sepele. Padahal ini fondasi yang menentukan kenyamanan pengguna dan kelancaran pengelolaan website. Banyak pemula memilih platform yang terlalu rumit atau justru terlalu terbatas.
Di sisi lain, kualitas hosting juga sering diabaikan, mulai dari kecepatan, uptime, hingga faktor keamanan. Ketika hosting tidak mendukung, website bisa lambat, sering error, dan sulit dikembangkan seiring kebutuhan bertambah.
Rekomendasi terbaik bisa memakai WordPress, Wix, Squarespace, dengan hosting Bluehost atau Hostinger.
#3. Mengabaikan Struktur Informasi
Dalam proses membuat website terlihat menarik, pemula sering menambahkan terlalu banyak elemen visual. Alhasil, tidak tercipta keselarasan maupun konsistensi warna dan elemen lainnya. Warna tidak seragam, font berubah-ubah, dan setiap bagian bersaing untuk mendapatkan perhatian. Alih-alih terlihat kreatif, website jadi terasa amatir dan melelahkan untuk dibaca.
Desain yang baik harus memastikan bagaimana semuanya bekerja harmonis untuk mendukung pesan utama yang ingin Anda sampaikan. Misalnya, jika Anda mengelola website untuk sebuah family office, halaman seperti “Investment Approach”, “Our Principles”, atau “Client Services” menjadi bagian penting yang tidak boleh terlewat.
Sebab, tanpa struktur yang rapi, pengunjung tidak akan memahami profil dan kompetensi organisasi.
#4. Desain Terlalu Ramai dan Tidak Konsisten
Agar website terlihat menarik, pemula sering menambahkan terlalu banyak elemen visual tanpa memikirkan konsistensi. Alhasil, warna jadi tidak seragam, font berubah-ubah, dan setiap bagian bersaing untuk mendapatkan perhatian. Alih-alih terlihat kreatif, website jadi terasa amatir dan melelahkan untuk dibaca.
Desain yang bagus sebaiknya memikirkan bagaimana semua elemen bekerja harmonis untuk mendukung pesan yang ingin Anda sampaikan.
#5. Tidak Mengoptimalkan untuk Mobile
Banyak orang mendesain website di laptop, dan terkadang sebagian besar pengunjung datang melalui perangkat mobile. Jika tampilan di ponsel berantakan, teks terlalu kecil, tombol sulit ditekan, atau layout kacau, pengunjung akan meninggalkan website dalam hitungan detik.
Kurangnya optimasi mobile menjadi salah satu penyebab utama tingginya bounce rate, dan sayangnya masih sering diabaikan oleh pemula.
#6. Konten Tidak Jelas atau Tidak Relevan
Konten justru sering diabaikan oleh pemula. Banyak yang menulis panjang lebar tanpa struktur, sehingga pembaca kesulitan menemukan inti informasi. Di sisi lain, tidak ada CTA yang jelas membuat pengunjung kebingungan harus melakukan apa setelah membaca. Ketika informasi penting tidak ditonjolkan, website kehilangan fungsinya sebagai alat komunikasi.
Konten yang efektif seharusnya ringkas, relevan, dan mengarahkan pengunjung menuju tindakan yang diinginkan.
#7. Mengabaikan SEO Dasar
SEO mungkin terlihat teknis, tetapi versi dasarnya sangat mudah diterapkan. Sayangnya, SEO sering terlupakan oleh pemilik website baru. Hal sederhana seperti menulis title dan meta description bisa menentukan apakah halaman muncul di hasil pencarian.
Heading yang tidak terstruktur dan gambar tanpa alt text juga membuat Google kesulitan memahami isi halaman. Akibatnya, website sulit ditemukan dan kehilangan potensi traffic organik.
Padahal, dengan mengikuti praktik SEO dasar saja, performa website bisa meningkat signifikan.
#8. Tidak Memperhatikan Kecepatan Website
Kecepatan adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi pengalaman pengguna, tetapi banyak pemula baru menyadari hal ini setelah website terasa berat. Meng-upload gambar berukuran sangat besar atau memasang terlalu banyak plugin dapat memperlambat loading secara drastis.
Ketika halaman membutuhkan waktu lama untuk memuat, pengunjung bisa pergi sebelum membaca konten. Selain itu, website yang lambat bisa membuat kalah saing dan memengaruhi peringkat di mesin pencari
#9. Lupa Menambahkan Keamanan Dasar
Keamanan sering dianggap urusan teknis yang bisa dioptimasi belakangan. Padahal ancaman seperti malware, hacking, atau kehilangan data bisa terjadi kapan saja. Tidak memasang SSL membuat website terlihat tidak aman, baik untuk pengguna maupun mesin pencari.
Selain itu, plugin atau theme yang tidak pernah diperbarui membuka celah bagi peretas. Tanpa backup, semua pekerjaan bisa hilang dalam sekejap ketika terjadi masalah. Keamanan dasar mungkin sederhana, tapi fungsinya vital untuk menjaga website tetap stabil dan dapat dipercaya.
#10. Tidak Melakukan Testing Sebelum Launch
Tahap terakhir yang sering dilewati adalah testing. Banyak pemula terlalu bersemangat meluncurkan website hingga lupa memeriksa link yang rusak, typo, atau halaman yang belum berfungsi. Website mungkin terlihat bagus di laptop, tetapi tampilannya bisa berantakan di tablet atau smartphone.
Launch yang dilakukan tanpa pengecekan menyeluruh dapat meninggalkan kesan tidak profesional. Lakukan testing sederhana sebelum publikasi bisa mencegah banyak masalah di kemudian hari.
—
Membangun website pertama kali memang penuh tantangan, tetapi sebagian besar masalah sebenarnya bisa dihindari jika kamu memahami kesalahan-kesalahan dasarnya.
Mulai dari pilihan platform yang tepat, serta perhatian pada konten, kecepatan, keamanan, dan testing, Anda sudah selangkah lebih maju dibanding banyak pemula lain.
Website yang efektif tidak hanya menonjolkan tampilan, tetapi juga bekerja mendukung kebutuhan dan tujuanmu.

Post a Comment for "10 Kesalahan Umum Pemula Saat Membuat Website Pertama Kali"
Jika ada pertanyaan terkait tulisan diatas, silahkan tinggalkan dikotak komentar. Terima kasih!!!